Bikin Tarikan Vario 125 Enteng Banget, Gas Langsung Ngejambak!

Darius Rangga

Pendahuluan

Honda Vario 125 adalah salah satu skuter matik yang populer di Indonesia. Namun, ada kalanya tarikan mesin Vario 125 terasa berat dan kurang responsif. Hal ini tentu saja mengurangi kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat tarikan Vario 125 menjadi enteng dan responsif. Berikut ini adalah beberapa tips dan trik yang bisa kamu coba:

1. Ganti Roller

Roller merupakan komponen pada CVT (Continuously Variable Transmission) yang berfungsi mengatur kecepatan dan akselerasi skuter matik. Semakin ringan roller, maka tarikan mesin akan semakin enteng.

Untuk Vario 125, disarankan menggunakan roller dengan bobot 10-12 gram. Bobot ini lebih ringan dari roller standar, sehingga akan membuat tarikan mesin lebih responsif tanpa mengurangi kecepatan puncak.

2. Bersihkan CVT

CVT merupakan komponen penting yang berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Seiring waktu, CVT bisa kotor karena debu dan kotoran yang menempel. Hal ini dapat menyebabkan tarikan mesin menjadi berat.

Oleh karena itu, sangat penting untuk membersihkan CVT secara rutin, setidaknya setiap 6 bulan sekali. Bersihkan semua komponen CVT, seperti pulley depan, pulley belakang, v-belt, dan roller. Gunakan kain bersih dan cairan pembersih khusus CVT.

3. Ganti V-Belt

V-belt merupakan komponen CVT yang menghubungkan pulley depan dan pulley belakang. Seiring waktu, v-belt bisa aus dan getas, sehingga menyebabkan tarikan mesin menjadi berat.

BACA JUGA  Atasi Rem Belakang Vario 125 yang Tidak Pakem, Otomatis Lancar Lagi

Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti v-belt setiap 15.000-20.000 kilometer. Gunakan v-belt dengan kualitas yang baik agar tahan lama dan tidak mudah putus.

4. Ganti Kampas Kopling

Kampas kopling berfungsi meneruskan tenaga dari mesin ke CVT. Seiring waktu, kampas kopling bisa aus dan berkurang ketebalannya. Hal ini dapat menyebabkan tarikan mesin menjadi slip dan kurang responsif.

Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti kampas kopling setiap 20.000-25.000 kilometer. Gunakan kampas kopling dengan kualitas yang baik agar tahan lama dan tidak mudah aus.

5. Periksa Kondisi Karburator

Karburator berfungsi mengatur campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke mesin. Jika karburator kotor atau bermasalah, maka akan mempengaruhi tarikan mesin.

Bersihkan karburator secara rutin dan periksa apakah ada kerusakan atau kebocoran. Jika ditemukan kerusakan, segera ganti karburator dengan yang baru.

6. Periksa Kondisi Busi

Busi berfungsi memercikkan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di mesin. Jika busi kotor atau aus, maka akan mempengaruhi pengapian mesin dan menyebabkan tarikan mesin menjadi berat.

Bersihkan busi secara rutin dan periksa apakah ada kerusakan atau elektroda yang aus. Jika ditemukan kerusakan, segera ganti busi dengan yang baru.

7. Periksa Kondisi Filter Udara

Filter udara berfungsi menyaring udara yang masuk ke mesin. Jika filter udara kotor, maka akan membatasi aliran udara ke mesin dan menyebabkan tarikan mesin menjadi berat.

Bersihkan filter udara secara rutin dan periksa apakah ada kerusakan atau penyumbatan. Jika ditemukan kerusakan, segera ganti filter udara dengan yang baru.

8. Periksa Kondisi Aki

Aki berfungsi menyediakan tenaga listrik untuk starter dan sistem kelistrikan lainnya. Jika aki lemah atau rusak, maka akan mempengaruhi proses pengapian mesin dan menyebabkan tarikan mesin menjadi berat.

BACA JUGA  Vario 125 TH 2015: Kendaraan Hemat Bahan Bakar dengan Performa Maksimal

Periksa kondisi aki secara rutin dan pastikan aki dalam kondisi baik. Jika ditemukan kerusakan, segera ganti aki dengan yang baru.

9. Reset ECU

ECU (Electronic Control Unit) berfungsi mengatur sistem pengapian dan manajemen bahan bakar mesin. Jika ECU mengalami error atau tidak sesuai dengan kondisi mesin, maka akan mempengaruhi tarikan mesin.

Untuk mereset ECU, cabut terminal aki negatif selama beberapa menit. Kemudian, pasang kembali terminal aki dan nyalakan mesin. ECU akan mereset diri dan menyesuaikan pengaturan sesuai dengan kondisi mesin.

10. Tune-Up Mesin

Jika semua cara di atas sudah dilakukan tetapi tarikan mesin Vario 125 masih terasa berat, maka disarankan untuk melakukan tune-up mesin. Tune-up mesin meliputi pemeriksaan dan penyetelan komponen-komponen penting mesin, seperti katup, noken as, piston, dan ring piston.

Lakukan tune-up mesin secara rutin, setidaknya setiap 20.000-25.000 kilometer. Tune-up mesin akan mengembalikan performa mesin ke kondisi optimal dan membuat tarikan mesin menjadi lebih enteng.

Penutup

Dengan menerapkan tips dan trik di atas, kamu bisa membuat tarikan Vario 125 menjadi lebih enteng dan responsif. Tarikan mesin yang enteng akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Selain itu, juga akan menghemat konsumsi bahan bakar dan memperpanjang usia mesin.

Baca Juga

Bagikan:

Ads - Before Footer