Di era yang serba praktis, skuter matik menjadi pilihan kendaraan yang populer karena kemudahan dan kepraktisannya. Dua skuter matik yang banyak diminati di Indonesia adalah Honda Beat FI dan Honda Vario 125. Kedua motor ini menawarkan beragam kelebihan, namun terdapat perbedaan signifikan pada bagian Continuously Variable Transmission (CVT) yang merupakan komponen penting dalam sistem transmisi.
Secara umum, CVT berfungsi meneruskan tenaga mesin ke roda dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Dalam praktiknya, CVT terdiri dari beberapa komponen utama, yakni puli primer, puli sekunder, belt, dan roller.
Perbedaan Utama pada CVT Beat FI dan Vario 125
Meski sama-sama menggunakan sistem CVT, terdapat perbedaan mendasar pada komponen CVT Beat FI dan Vario 125, di antaranya:
1. Ukuran Pulley
Puli primer dan sekunder pada Beat FI memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan Vario 125. Beat FI menggunakan puli primer sebesar 144 mm dan puli sekunder 122 mm, sedangkan Vario 125 menggunakan puli primer 152 mm dan puli sekunder 132 mm.
Ukuran puli yang lebih besar pada Vario 125 memungkinkan perpindahan gigi lebih cepat dan responsif sehingga menghasilkan akselerasi yang lebih baik pada putaran mesin rendah hingga menengah.
2. Jumlah Roller
Selain ukuran puli, jumlah roller pada CVT juga berbeda. Beat FI menggunakan 6 roller, sedangkan Vario 125 menggunakan 8 roller.
Jumlah roller yang lebih banyak pada Vario 125 memberikan distribusi beban yang lebih merata pada belt, sehingga mengurangi keausan dan memperpanjang umur pakai CVT.
3. Bobot Roller
Bobot roller juga menjadi salah satu perbedaan utama pada CVT Beat FI dan Vario 125. Beat FI menggunakan roller dengan bobot 14 gram, sedangkan Vario 125 menggunakan roller dengan bobot 15 gram.
Bobot roller yang lebih berat pada Vario 125 memberikan karakter akselerasi yang lebih smooth dan stabil, terutama pada saat membawa beban atau berboncengan.
4. Sudut Kemiringan Rumah Roller
Rumah roller pada CVT Beat FI memiliki sudut kemiringan yang lebih kecil dibandingkan Vario 125. Sudut kemiringan yang lebih kecil pada Beat FI memungkinkan belt bergerak lebih cepat pada putaran mesin rendah, sehingga menghasilkan akselerasi awal yang lebih responsif.
Sebaliknya, sudut kemiringan yang lebih besar pada Vario 125 membuat belt bergerak lebih lambat pada putaran mesin rendah, tetapi memberikan akselerasi yang lebih baik pada putaran mesin menengah hingga tinggi.
Implikasi Perbedaan CVT pada Performa
Perbedaan pada komponen CVT Beat FI dan Vario 125 secara signifikan memengaruhi performa kedua motor ini.
-
Beat FI:
- Akselerasi awal yang responsif berkat ukuran puli yang lebih kecil dan sudut kemiringan rumah roller yang lebih kecil.
- Efisiensi bahan bakar yang lebih baik pada putaran mesin rendah.
-
Vario 125:
- Akselerasi yang lebih baik pada rentang putaran mesin yang lebih luas berkat ukuran puli yang lebih besar dan bobot roller yang lebih berat.
- Performa yang lebih stabil dan smooth saat membawa beban atau berboncengan.
- Tenaga yang lebih besar pada putaran mesin tinggi.
Kesimpulan
CVT pada Honda Beat FI dan Honda Vario 125 memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal ukuran puli, jumlah roller, bobot roller, dan sudut kemiringan rumah roller. Perbedaan ini memengaruhi performa kedua motor tersebut, di mana Beat FI lebih unggul dalam akselerasi awal dan efisiensi bahan bakar pada putaran mesin rendah, sementara Vario 125 lebih unggul dalam akselerasi pada rentang putaran mesin yang lebih luas dan performa yang lebih stabil saat membawa beban.
Pemilihan antara Beat FI dan Vario 125 bergantung pada kebutuhan dan gaya berkendara masing-masing individu. Bagi yang mencari motor dengan akselerasi awal yang responsif dan konsumsi bahan bakar yang irit, Beat FI bisa menjadi pilihan yang tepat. Sedangkan bagi yang menginginkan motor dengan akselerasi yang lebih baik pada semua rentang putaran mesin dan performa yang stabil, Vario 125 dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
