Perbedaan Per CVT Beat Fi dan Vario 125: Panduan Lengkap untuk Perawatan Optimal

Made Santika

Dalam dunia otomotif, transmisi Continuous Variable Transmission (CVT) dikenal dengan kehalusannya dalam menyalurkan tenaga mesin ke roda. Di Indonesia, skuter matik seperti Honda Beat Fi dan Vario 125 dari Astra Honda Motor (AHM) menjadi pilihan populer berkat transmisi CVT yang andal. Namun, meski sama-sama menggunakan CVT, ada perbedaan mendasar antara kedua model ini. Artikel berikut akan mengupas tuntas perbedaan tersebut agar Anda dapat merawat skuter matik kesayangan dengan optimal.

1. Ukuran dan Kapasitas Oli

Perbedaan pertama terletak pada ukuran dan kapasitas oli transmisi. Honda Beat Fi memiliki CVT yang lebih kecil dengan kapasitas oli 0,12 liter. Sementara itu, Honda Vario 125 memiliki CVT yang lebih besar dengan kapasitas oli 0,18 liter. Kapasitas oli yang berbeda ini mempengaruhi interval penggantian oli yang direkomendasikan.

2. Jenis Kampas Kopling

Jenis kampas kopling yang digunakan pada CVT Beat Fi dan Vario 125 juga berbeda. Honda Beat Fi menggunakan kampas kopling kering, sedangkan Honda Vario 125 menggunakan kampas kopling basah. Kampas kopling kering berarti tidak terendam dalam oli, sementara kampas kopling basah terendam dalam oli transmisi. Kampas kopling kering umumnya lebih tahan lama, tetapi membutuhkan perawatan dan penggantian yang lebih sering.

3. Sistem Pendinginan

Sistem pendinginan pada CVT Beat Fi dan Vario 125 juga berbeda. Honda Beat Fi menggunakan sistem pendinginan udara, yang memanfaatkan aliran udara dari kipas mesin untuk mendinginkan CVT. Sementara itu, Honda Vario 125 menggunakan sistem pendinginan cairan, yang memanfaatkan cairan pendingin untuk menyerap panas dari CVT dan mensirkulasikannya ke radiator. Sistem pendingin cairan lebih efektif dan dapat mencegah CVT dari panas berlebih, terutama pada kondisi berkendara yang berat.

BACA JUGA  Panduan Lengkap Reset ECU Vario 125: Tingkatkan Performa dan Hemat BBM

4. Gear Rasio

Gear ratio pada CVT Beat Fi dan Vario 125 juga berbeda. Gear ratio menentukan rasio putaran mesin terhadap putaran roda. Honda Beat Fi memiliki gear ratio yang lebih rendah, yang menghasilkan akselerasi lebih cepat tetapi kecepatan puncak lebih rendah. Sementara itu, Honda Vario 125 memiliki gear ratio yang lebih tinggi, yang menghasilkan kecepatan puncak lebih tinggi tetapi akselerasi lebih lambat.

5. V-Belt

V-belt berperan penting dalam transmisi CVT dengan menghubungkan pulley primer dan sekunder. V-belt pada Honda Beat Fi memiliki ukuran 13,5 mm x 810 mm, sedangkan pada Honda Vario 125 berukuran 15 mm x 841 mm. V-belt yang lebih besar pada Honda Vario 125 dapat mentransfer lebih banyak tenaga dan torsi, sehingga menghasilkan performa yang lebih baik.

6. Masa Pakai

Masa pakai CVT secara umum tergantung pada kondisi berkendara, perawatan, dan kualitas komponen. Namun, CVT pada Honda Vario 125 umumnya memiliki masa pakai lebih lama dibandingkan dengan Honda Beat Fi. Hal ini karena komponen CVT yang lebih besar dan sistem pendingin yang lebih baik.

Rekomendasi Perawatan

Agar CVT pada Honda Beat Fi dan Vario 125 tetap awet dan berfungsi optimal, diperlukan perawatan rutin. Berikut adalah beberapa rekomendasi perawatan yang dapat dilakukan:

  • Ganti oli transmisi secara berkala sesuai dengan interval yang disarankan oleh pabrikan.
  • Periksa kondisi kampas kopling dan lakukan penggantian jika sudah aus atau rusak.
  • Bersihkan CVT dari kotoran dan debu dengan menggunakan kompresor angin atau kuas lembut.
  • Hindari berkendara dengan kecepatan tinggi dalam waktu yang lama, terutama saat mesin masih dingin.
  • Jangan membawa beban berlebih yang dapat membebani CVT.
BACA JUGA  Vario 125 Moyok Langsam? Jangan Panik, Ini Solusi Jitu Mengatasinya

Dengan memahami perbedaan dan melakukan perawatan rutin yang tepat, Anda dapat menjaga CVT pada Honda Beat Fi dan Vario 125 agar tetap awet dan memberikan performa terbaik dalam jangka panjang.

Baca Juga

Bagikan:

Ads - Before Footer