Mengetahui jumlah gigi as roda belakang pada Honda Vario 125 sangat penting untuk memahami performa dan perawatan skuter matik ini. Jumlah gigi yang tepat menentukan rasio roda gigi, yang berpengaruh pada akselerasi, kecepatan tertinggi, dan konsumsi bahan bakar.
Jumlah Gigi As Roda Belakang Vario 125
Setelah melakukan penelusuran mendalam, kami menemukan bahwa jumlah gigi as roda belakang Vario 125 adalah 30 gigi. Jumlah gigi ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Gigi Primer: 13 gigi
- Gigi Sekunder: 17 gigi
Fungsi Gigi As Roda Belakang
Gigi as roda belakang berfungsi untuk mentransmisikan tenaga dari mesin ke roda belakang. Jumlah gigi pada komponen ini menentukan seberapa banyak putaran poros roda belakang yang dihasilkan dari setiap putaran mesin.
Rasio Roda Gigi dan Performa
Rasio roda gigi dihitung dengan membagi jumlah gigi primer dengan jumlah gigi sekunder. Dalam kasus Vario 125, rasionya adalah:
Rasio Roda Gigi = Gigi Primer / Gigi Sekunder
= 13/17
= 0,765
Rasio roda gigi yang kecil, seperti pada Vario 125, menghasilkan akselerasi yang lebih responsif. Namun, ini juga berdampak pada kecepatan tertinggi yang lebih rendah. Sebaliknya, rasio roda gigi yang besar akan menghasilkan akselerasi yang lebih lambat tetapi kecepatan tertinggi yang lebih tinggi.
Pengaruh Jumlah Gigi pada Konsumsi Bahan Bakar
Jumlah gigi as roda belakang juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Rasio roda gigi yang kecil akan membuat mesin bekerja lebih keras untuk mencapai kecepatan tertentu, sehingga konsumsi bahan bakar cenderung lebih tinggi. Sebaliknya, rasio roda gigi yang besar akan membuat mesin bekerja lebih ringan, sehingga konsumsi bahan bakar berpotensi lebih irit.
Kesimpulan
Jumlah gigi as roda belakang pada Honda Vario 125 adalah 30 gigi, terbagi menjadi 13 gigi primer dan 17 gigi sekunder. Jumlah gigi ini menghasilkan rasio roda gigi kecil yang memberikan akselerasi yang responsif tetapi kecepatan tertinggi yang relatif lebih rendah. Rasio roda gigi ini juga berdampak pada konsumsi bahan bakar, dengan rasio kecil cenderung menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.