Brebet, Musuh Bebuyutan Vario 150: Kenali Penyebab dan Solusinya

Rendra

Motor Vario 150 dikenal sebagai salah satu skutik keluaran Honda yang cukup populer di Indonesia. Namun, seperti kendaraan lainnya, Vario 150 juga tak luput dari masalah, salah satunya adalah brebet. Kondisi ini tentu sangat mengganggu kenyamanan berkendara dan bisa berujung pada kerusakan mesin yang lebih serius.

Apa itu Brebet?

Brebet adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi mesin motor yang tidak bekerja secara mulus. Biasanya, brebet ditandai dengan tersendat-sendatnya mesin, getaran yang berlebihan, dan penurunan tenaga. Kondisi ini bisa terjadi baik saat motor berjalan langsam (idle) maupun saat sedang melaju.

Penyebab Motor Vario 150 Brebet

Penyebab brebet pada Vario 150 cukup beragam. Beberapa penyebab yang paling umum antara lain:

1. Busi Kotor atau Rusak

Busi berperan penting dalam proses pembakaran di dalam mesin. Jika busi kotor atau rusak, proses pembakaran tidak akan berlangsung dengan sempurna, sehingga menyebabkan mesin brebet.

2. Karburator atau Injeksi Tersumbat

Karburator atau injeksi berfungsi sebagai penyalur bahan bakar ke mesin. Jika kedua komponen ini tersumbat, aliran bahan bakar akan terhambat, sehingga menyebabkan mesin brebet.

BACA JUGA  Kena Berapa Sih Biaya Balik Nama Motor Vario 150 Tahun 2018? Cek Rinciannya di Sini!

3. Filter Udara Kotor

Filter udara berperan menyaring udara yang masuk ke mesin. Jika filter udara kotor, aliran udara yang masuk ke mesin akan berkurang, sehingga menyebabkan mesin brebet.

4. Suplai Bahan Bakar Bermasalah

Suplai bahan bakar yang bermasalah, baik karena pompa bahan bakar yang rusak atau selang bahan bakar yang tertekuk, dapat menyebabkan mesin brebet.

5. Komponen Pengapian Bermasalah

Komponen pengapian, seperti koil pengapian atau CDI, yang bermasalah dapat menyebabkan mesin brebet karena pengapian yang tidak sempurna.

6. Rantai Keteng Longgar

Rantai keteng yang longgar dapat menyebabkan timing pengapian menjadi tidak tepat, sehingga menyebabkan mesin brebet.

7. Masalah pada Piston atau Ring Piston

Masalah pada piston atau ring piston, seperti keausan atau kerusakan, dapat menyebabkan kompresi mesin berkurang, sehingga menyebabkan mesin brebet.

8. Katup Mesin Bermasalah

Katup mesin yang macet atau tidak menutup rapat dapat menyebabkan kebocoran kompresi, sehingga menyebabkan mesin brebet.

Cara Mengatasi Motor Vario 150 Brebet

Mengatasi brebet pada Vario 150 tergantung pada penyebabnya. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Bersihkan atau Ganti Busi

Busi yang kotor atau rusak perlu dibersihkan atau diganti.

2. Bersihkan Karburator atau Injeksi

Karburator atau injeksi yang tersumbat perlu dibersihkan menggunakan cairan pembersih karburator atau injeksi.

3. Ganti Filter Udara

Filter udara yang kotor perlu diganti dengan yang baru.

4. Periksa dan Perbaiki Suplai Bahan Bakar

Pompa bahan bakar yang rusak perlu diganti. Selang bahan bakar yang tertekuk perlu diluruskan.

5. Ganti Komponen Pengapian

Koil pengapian atau CDI yang bermasalah perlu diganti.

6. Kencangkan Rantai Keteng

Rantai keteng yang longgar perlu dikencangkan.

BACA JUGA  Kuak Rahasia: Apakah Aki Vario 150 Bisa Di-Cas?

7. Perbaiki atau Ganti Piston dan Ring Piston

Piston atau ring piston yang aus atau rusak perlu diperbaiki atau diganti.

8. Periksa dan Perbaiki Katup Mesin

Katup mesin yang macet atau tidak menutup rapat perlu diperbaiki atau diganti.

Tips Mencegah Motor Vario 150 Brebet

Untuk mencegah brebet pada Vario 150, kamu dapat melakukan beberapa tips berikut:

  • Servis motor secara rutin sesuai dengan jadwal yang dianjurkan.
  • Gunakan bahan bakar berkualitas dan oktan yang sesuai.
  • Bersihkan filter udara secara berkala.
  • Periksa dan ganti busi secara berkala.
  • Hindari berkendara dengan kondisi bahan bakar yang sedikit.
  • Berhati-hatilah saat berkendara di jalan yang berlubang atau tidak rata.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi brebet pada Vario 150, kamu dapat menjaga motor kesayanganmu agar selalu nyaman dan bertenaga.

Baca Juga

Bagikan:

Ads - Before Footer