Motor matic merupakan salah satu kendaraan populer di Indonesia karena kepraktisannya. Dua motor matic yang banyak diminati adalah Honda Beat FI dan Honda Vario 125. Kedua motor ini memiliki perbedaan, terutama pada bagian CVT (Continuously Variable Transmission) atau transmisi otomatis.
Berikut perbandingan detail CVT Beat FI dan Vario 125 yang bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum memilih motor matic yang tepat:
Desain dan Ukuran CVT
CVT Beat FI memiliki desain yang lebih ramping dan kompak dibandingkan CVT Vario 125. Ukuran puli depan dan belakang pada CVT Beat FI adalah 120 mm dan 152 mm, sedangkan pada CVT Vario 125 berukuran 125 mm dan 160 mm.
Perbedaan ukuran ini berdampak pada performa akselerasi dan kecepatan maksimal. CVT Beat FI umumnya memiliki akselerasi lebih baik karena puli depan yang lebih kecil, sementara Vario 125 unggul dalam kecepatan maksimal berkat puli belakang yang lebih besar.
Rasio Transmisi
Rasio transmisi CVT merupakan perbandingan antara ukuran puli depan dan puli belakang. CVT Beat FI memiliki rasio transmisi lebih tinggi dibandingkan CVT Vario 125.
Rasio transmisi Beat FI adalah 2,58, sedangkan Vario 125 adalah 2,45. Artinya, CVT Beat FI akan menghasilkan gaya dorong yang lebih besar pada putaran mesin yang sama dengan Vario 125.
Bobot Roller
Bobot roller pada CVT berperan mengatur bukaan puli depan dan belakang. CVT Beat FI menggunakan roller berbobot 14 gram, sedangkan Vario 125 menggunakan roller berbobot 15 gram.
Bobot roller yang lebih berat akan membuat puli depan lebih lambat membuka, sehingga akselerasi awal lebih lambat namun kecepatan maksimal lebih tinggi. Sementara itu, bobot roller yang lebih ringan akan menghasilkan akselerasi awal yang lebih baik namun kecepatan maksimal lebih rendah.
Torsi
Torsi merupakan momen putar yang dihasilkan mesin. Torsi yang lebih besar akan menghasilkan akselerasi yang lebih baik. CVT Beat FI memiliki torsi puncak 9,3 Nm pada putaran mesin 6.500 rpm, sedangkan Vario 125 menghasilkan torsi puncak 11,3 Nm pada putaran mesin 6.500 rpm.
Dengan torsi yang lebih besar, Vario 125 memiliki akselerasi yang lebih baik dibandingkan Beat FI, terutama pada putaran mesin rendah.
Kecepatan Maksimal
Kecepatan maksimal motor matic dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk rasio transmisi CVT dan torsi mesin. CVT Beat FI memiliki rasio transmisi lebih tinggi dibandingkan Vario 125, tetapi torsi Vario 125 lebih besar.
Hasilnya, kecepatan maksimal Vario 125 lebih tinggi dibandingkan Beat FI. Vario 125 dapat mencapai kecepatan maksimal sekitar 110 km/jam, sedangkan Beat FI sekitar 100 km/jam.
Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk efisiensi CVT, bobot kendaraan, dan gaya berkendara. CVT Beat FI umumnya memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih irit dibandingkan Vario 125.
Beat FI dapat mencapai konsumsi bahan bakar sekitar 50-60 km/liter, sedangkan Vario 125 sekitar 45-55 km/liter. Efisiensi CVT Beat FI lebih baik karena rasio transmisinya yang lebih tinggi, yang mengurangi putaran mesin pada kecepatan jelajah.
Kesimpulan
CVT Beat FI dan Vario 125 memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. CVT Beat FI menawarkan akselerasi awal yang lebih baik dan konsumsi bahan bakar yang lebih irit, sementara CVT Vario 125 menghasilkan akselerasi yang lebih baik secara keseluruhan dan kecepatan maksimal yang lebih tinggi.
Pilihan yang tepat tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing individu. Jika menginginkan motor matic yang irit bahan bakar dan lincah di perkotaan, Beat FI bisa menjadi pilihan yang tepat. Sementara itu, jika menginginkan motor matic dengan akselerasi yang lebih baik dan kecepatan maksimal yang lebih tinggi, Vario 125 bisa menjadi pilihan yang lebih cocok.